Stasiun Komunikasi Moduler

Pada gambar ini, Anda dapat melihat saluran-saluran pada membran sel. Saluran-saluran ini terbentuk dari protein dan seksama mengawasi lalulintas keluar-masuk sel.
Penelitian yang dilakukan pada stasiun-stasiun komunikasi ini telah mengejutkan para ilmuwan. Bangunan modul terbentuk dari protein-protein, yang masing-masing terdiri atas 100 asam amino. Masing-masing protein memiliki bangun tiga dimensinya sendiri. Karena rancangan hebat ini, setiap protein dapat membentuk sambungan dengan modul tertentu. Yaitu, sebagaimana setiap stasiun radio memancarkan siaran pada frekuensi yang berbeda, pesan-pesan berbeda disampaikan oleh modul komunikasi sel yang berlainan.
Gagasan “modul” digunakan di sini untuk menggambarkan potongan-potongan protein yang membentuk jalur-jalur komunikasi dalam sel benar-benar pembandingan yang tak memadai. Pembandingan ini menjelaskan bahwa molekul tiga dimensi ini saling sesuai sebagaimana bagian-bagian rumah pra-cetak yang diproduksi terpisah-pisah. Yang mengagumkan para ilmuwan adalah bangunan yang muncul sebagai hasil penambahan fosfat ke reseptor itu sebuah bentuk yang benar-benar dapat dilekati oleh modul SH2. Berkat hal ini, modul SH2 dan reseptor dapat saling serasi seolah-olah telah dirancang hanya untuk tujuan itu.
Dengan bantuan sebuah mikroskop elektron yang mampu memperbesar sebuah obyek satu juta kali, sejumlah tahap telah teramati yang membuat kita dapat memahami stasiun-stasiun komunikasi renik, namun para ilmuwan mengatakan bahwa masih ada ratusan modul komunikasi yang susunannya belum dipahami.45 Modul-modul ini benar-benar saling selaras dan membentuk suatu sistem isyarat yang tak bisa salah di dalam sel. Jika salah satu modul tidak pada tempatnya, atau rusak, komunikasi di dalam sel sungguh-sungguh akan lumpuh; ini menunjukkan betapa luar biasanya sistem ini.
Alasan mengapa kita menggunakan istilah “modul” untuk menggambarkan partikel protein yang membentuk jalur komunikasi sel adalah untuk menjelaskan bahwa molekul-molekul tiga dimensi ini saling cocok bagaikan bagian-bagian rumah pra-certak yang dibuat terpisah-pisah.

Sistem komunikasi menakjubkan dalam sel ini memiliki beberapa “modul pakar” yang membawa pesan yang diterima dari reseptor di membaran langsung ke gen-gen yang sesuai di dalam inti sel. Yaitu, modul-modul ini memiliki rancangan tanpa cela sehingga mencari bagian informasi yang terkandung dalam molekul DNA yang sesuai dengan pesan yang sedang dibawanya (ada cukup informasi di dalam tubuh manusia untuk mengisi sejuta halaman ensiklopedia). Dengan cara ini, modul-modul memastikan bahwa jumlah protein yang dibutuhkan oleh sel dihasilkan tanpa kesalahan. Bahwa sepotong protein berukuran sepersejuta milimeter dapat demikian cerdas dan sadar merupakan suatu keajaiban.
Semua penyelidikan ini menunjukkan bahwa sitoplasma sel penuh dengan berbagai organel dan protein, dan, sekali lagi, bahwa sel adalah bangunan paling rumit yang ada di alam semesta. Sistem komunikasi dalam sel merupakan sebuah contoh akan hal ini. Tentunya, hebatnya keteraturan di dunia sel merupakan perintah Allah, Tuhan semesta alam.
Simulasi komputer modul SH3
Simulasi komputer modul SH2