Masih Boleh nggak sih?
 Yang namanya keinginan bercinta  kadang tak pandang bulu, waktu atau kondisi. Sebutlah Irene (28, bukan  nama sebenarnya) yang kini tengah mengandung anak kedua. Irene selalu  berharap hubungan intim berjalan seperti biasa, bahkan kehamilan tak  harus jadi penghalang. “Meski saya harus meniadakan atraksi-atraksi  berbahaya, seperti posisi yang aneh-aneh. Soalnya kehamilan pertama saya  aman-aman saja,” ujarnya. Namun, suaminya, menasihatinya mengenai  bahaya berhubungan seks saat kehamilan diatas 6 bulan.
Yang namanya keinginan bercinta  kadang tak pandang bulu, waktu atau kondisi. Sebutlah Irene (28, bukan  nama sebenarnya) yang kini tengah mengandung anak kedua. Irene selalu  berharap hubungan intim berjalan seperti biasa, bahkan kehamilan tak  harus jadi penghalang. “Meski saya harus meniadakan atraksi-atraksi  berbahaya, seperti posisi yang aneh-aneh. Soalnya kehamilan pertama saya  aman-aman saja,” ujarnya. Namun, suaminya, menasihatinya mengenai  bahaya berhubungan seks saat kehamilan diatas 6 bulan.“Padahal dokter bilang, kalau nggak ada masalah spesifik, boleh aja kok. Tapi saya tak mau membantahnya soal ini karena dia mencemaskan bayi kami. Saya sebenarnya frustasi lho dan merasa sangat tidak nyaman, merasa tak menarik karena perut yang buncit membuat suami tak mau bercinta,” ujar Irene, agak ngenes.
Hayo, taruhan, dijamin kasus seperti Irene tak cuma dia seorang. Barangkali banyak di antara Anda merasakan yang dialami rekan saya itu: Merasa tak menarik, tak dibutuhkan saat kehamilan kian membesar. Harus diakui, standar kecantikan kita memang tak melibatkan perempuan yang tengah hamil besar. Tidak adil sebenarnya.
Tapi apa yang dikatakan Irene (berdasar informasi dokternya) itu  benar. Tapi komentar suami Irene juga tak sepenuhnya salah sih. Memang  tak bahaya melakukan hubungan intim, yang melibatkan penetrasi,  menjelang saat kelahiran, kecuali Anda mengalami pendarahan, sebuah  risiko kelahiran premature akibat pecahnya membran atau kebocoran cairan  yang tak terdiagnosis sebelumnya. Yang tak disarankan untuk intercourse  adalah jika pasangan (suami) memiliki sejarah penyakit menular seksual,  seperti herpes.
Nah, jika suami Irene tak merasa nyaman bercinta dengan istri yang  hamil besar, maka dia tak sendir. Asal Anda tahu, para suami ini  mengalami konflik emosi selama istrinya hamil. Antara ingin dan tidak  tega. Takut menyakit Anda, sebagai ibunya, atau calon jabang bayi.
Yang perlu Anda catat, sebuah studi yang dilakukan dan dimuat pada Obstetrics & Gynecology edisi February 2001 menangkis asumsi bahwa aktivitas seksual selama kehamilan pada trimester akhir (29-36 minggu) dapat meningkatkan risiko perempuan mengalami kelahiran sebelum waktunya. Faktanya, para peneliti menemukan bahwa senggama, demikian halnya orgasme, selama kehamilan minggu-minggu terakhir malah dikaitkan dengan berkurangnya risiko melahirkan sebelum waktunya.
Nah… ini kebalikan dengan saya, entah mengapa libido saya malah  semakin tinggi saat istri hamil tua tapi istri malah ogah-ogahan. Jadi  bagaimana dong?
Map  » Resiko berhubungan sex Saat Hamil Tua.
Bookmark Resiko berhubungan sex Saat Hamil Tua ke halaman favorite anda.
http://sumbertips.blogspot.com/2011/04/resiko-berhubungan-sex-saat-hamil-tua.html?m=0.
Bookmark Resiko berhubungan sex Saat Hamil Tua ke halaman favorite anda.
http://sumbertips.blogspot.com/2011/04/resiko-berhubungan-sex-saat-hamil-tua.html?m=0.

 
